SEDUH KOPI !! Never give up !
Sepuluh dua hebat kompak dan pintar.
itulah nama dan jargon kelas X 2 kebanggan kami. kelas yang dipimpin seorang lurah yaitu Ratih Tri Andini dan wakilnya Muhammad Khatami merupakan kelas yang kompak, lucu dan kreativ, hal itu bisa dilihat dari nama kelas kita yang agak menggelikan. namun, dibalik kelucuan kelas kami, kekeluargan sangat kami junjung dalam menghadapi segala tantangan dan tugas tugas. Alhasil blog ini bisa kami buat dengan segala kekurangan yang ada. Salam SEDUH KOPI ! sampai ketemu lagii ;)
Get Our Dreams
Change the World with Some New Idea
Minggu, 14 Juli 2013
TARI LENGGASOR ASLI PURBALINGGA
Tarian Lenggasor merupakan tarian asli Purbalingga yang diciptakan oleh Susiati. Tarian ini sangat nampak kekhasanya, energik dan lincah. Setiap pentas, gerakan kaki, kepala, tangan dan pinggul penari selalu membuat penonton berdecak kagum dan mendapatkan tepuk tangan meriah diakhir pementasan.Berbagai permintaan pementasanpun menjadi bukti minat masyarakat untuk tarian asli Purbalingga ini mulai dari kementrian sampai dengan menjadi perwakilan Jawa Tengah di berbagai ajang bergengsi. Dari bandara halim Perdana Kusumah, ParadeTari Nusantara di TMII, kota Bandung, Semarang tak luput dari pementasan tari Lenggasor ini. Berbagai penghargaanpun telah diraih grup tari Lesanggor ini yang dibina Dinbudparpora dalam Grup Wisanggeni pimpinan Drs.Kuncoro.
ini link video nya :)
http://www.youtube.com/watch?v=997v2fFS5mg&noredirect=1
SEJARAH SMA NEGERI 1 PURBALINGGA
Sekolah yang berdiri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri P dan K No. 24/SK/B III pada tanggal 12 Oktober 1961
ini memiliki tanda Surya Sengkala “Sujanmo Mosik Aruming Putro” yang
bermakna:
Sujanmo : Manusia [Bernilai 1]
Mosik : Rasa ingat, Bergerak, dan Berjuang [Bernilai 9]
Aruming : Harum bunga [Bernilai 6]
Putro : Anak [Bernilai 1]
Dengan berlambangkan Dewa Ganesha, diharapkan siswa SMA Negeri 1 Purbalingga senantiasa menguasai Ilmu Pengetahuan demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Usaha pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga bermula pada tahun 1955. Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai merintis jalan untuk berdirinya SMA Negeri 1 Purbalingga. Tetapi, perjuangan yang sudah berjalan selama dua tahun itu belum mendapatkan hasil yang nyata. Hanya berupa surat dari Departemen P dan K Pusat yang memuat syarat berdirinya SMA Negeri. Dengan tekad bulat yang kuat, pada tahun 1958 dibentuk Panitia Pembangunan SMA Negeri 1 Purbalingga yang diketuai oleh Mayor Suparno dan Yasirun.
Bentuk usaha dalam bidang edukatif, SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 1959/1960 menerima murid dengan jurusan A, B, dan C yang menggunakan gedung SD Negeri No. IV Purbalingga pada waktu sore hari. Tenaga didiknya adalah pengajar sukarela, yang terdiri dari Guru SMA Negeri 2 Purwokerto dan Guru senior SMP Negeri 1 Purbalingga. Tepat pada tanggal 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Purbalingga disetujui penegerianya sebagai filial SMA Negeri 2 Purwokerto. Bentuk ucapan rasa syukur atas pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1961 oleh Bupati Purbalingga saat itu, Poejadi.
Demikianlah perjalanan SMA Negeri 1 Purbalingga kita tercinta.
sumber : sma1purbalingga.sch.id
Sujanmo : Manusia [Bernilai 1]
Mosik : Rasa ingat, Bergerak, dan Berjuang [Bernilai 9]
Aruming : Harum bunga [Bernilai 6]
Putro : Anak [Bernilai 1]
Dengan berlambangkan Dewa Ganesha, diharapkan siswa SMA Negeri 1 Purbalingga senantiasa menguasai Ilmu Pengetahuan demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Usaha pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga bermula pada tahun 1955. Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai merintis jalan untuk berdirinya SMA Negeri 1 Purbalingga. Tetapi, perjuangan yang sudah berjalan selama dua tahun itu belum mendapatkan hasil yang nyata. Hanya berupa surat dari Departemen P dan K Pusat yang memuat syarat berdirinya SMA Negeri. Dengan tekad bulat yang kuat, pada tahun 1958 dibentuk Panitia Pembangunan SMA Negeri 1 Purbalingga yang diketuai oleh Mayor Suparno dan Yasirun.
Bentuk usaha dalam bidang edukatif, SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 1959/1960 menerima murid dengan jurusan A, B, dan C yang menggunakan gedung SD Negeri No. IV Purbalingga pada waktu sore hari. Tenaga didiknya adalah pengajar sukarela, yang terdiri dari Guru SMA Negeri 2 Purwokerto dan Guru senior SMP Negeri 1 Purbalingga. Tepat pada tanggal 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Purbalingga disetujui penegerianya sebagai filial SMA Negeri 2 Purwokerto. Bentuk ucapan rasa syukur atas pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1961 oleh Bupati Purbalingga saat itu, Poejadi.
Demikianlah perjalanan SMA Negeri 1 Purbalingga kita tercinta.
sumber : sma1purbalingga.sch.id
Sabtu, 13 Juli 2013
Tari Gambyong
Tari
Gambyong merupakan suatu tarian yang
disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri
khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok
apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending.
Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tari
tradisional Jawa. Tari gambyong ini merupakan hasil perpaduan tari rakyat
dengan tari keraton. 'Gambyong' semula merupakan nama seorang
waranggana – wanita terpilih atau wanita penghibur – yang pandai membawakan
tarian yang sangat indah dan lincah.
Tari Ebeg Banyumas
Sejarah Tari Ebeg Banyumas - Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang
menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Tarian Ebeg di daerah
Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari
yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.
Diperkirakan Sejarah tari Ebeg Banyumas ini sudah ada
sejak zaman purba tepatnya ketika manusia mulai menganut aliran kepercayaan
animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg dalam jajaran
kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru.
Bentuk-bentuk seperti ini merupakan ciri dari kesenian yang terlahir pada zaman
animisme dan dinamisme.
Tari Lengger Calung Banyumas
Tari Lengger Calung Banyumas – Lengger adalah sebuah kesenian / Tari yang berasal dari
daerah banyumasan, pada awalnya kesenian lengger diciptakan sebagai sebuah
tarian ritual yang berfungsi sebagai sarana tolak bala dan media ruwatan.
Kesenian Sejarah Tari Lengger Calung banyumas sudah ada sejak dulu dan
pernah di gunakan oleh Sunan Kalijogo untuk menarik para pemuda agar rajin ke
Masjid.
Kesenian Sejarah Tari Lengger Calung banyumas
merupakan kesenian tradisional kerakyatan yang mewarnai kehidupan masyarakat
Dataran Tinggi Dieng, kesenian ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat seperti
bersih desa, sebagai pelengkap upacara hari besar, sebagai hiburan dan juga
media pendidikan.
Langganan:
Postingan (Atom)